Monday, January 21, 2013

refleksi perkuliahan filsafat

Pertanyaan-Pertanyaan dalam Perkuliahan Filsafat

Pertanyaan Lina Dwi Aris:
Ø Apa hakikat angin?
Objek dalam berfilsafat itu memiliki dimensi. Cara mengetahuinya pun memiliki dimensi. Nah, dimensi yang paling primitif adalah intuisi. Misalnya, sejak kapan kita kenal dengan angin? Jika kita tidak dapat mengatakan sejak kapan, hal ini berarti kita termasuk kaum intuisionisme dalam hal angin. Jadi dalam hal mengetahui hakikat dari suatu hal, peran intuisi sangat penting karena dalam hampir 90% hidup kita adalah intuisi. Sehingga dalam interaksi di kehidupan sehari-hari dengan alam, keluarga, teman, dan masyarakat di hidup kita itu sesungguhnya dalam rangka memperoleh intuisi. Setelah itu barulah terbentuk di dalam pikiran kita, sehingga kita sudah dapat mengkategorikan tiap hal tersebut seperti yang telah dikemukakan oleh Imanuel Kant. Setelah dibuatnya kategori-kategori tersebut, kemudian kategorkategori itu dipakai lagi untuk dipikirkan sehingga dengan intuisi itu kita dapat meregulasikan apa yang ada di pikiran kita. Jika dilihat secara berdimensi dalam filsafat, ada 4 langkah yaitu material, formal, normatif dan spiritual. Artinya, angin dalam bentuk formalnya dapat berupa badai, topan, maupun puting beliung. Secara normatif, angin dikaji secara keilmuan yakni secara fisika misalnya. Dalam geografi angin didefinisikan sebagai pergerakan. Selanjutnya, untuk mengetahui bentuk spiritual dari angin dapat mencari definisinya dalam kitab suci. Jika kita tidak dapat menemukannya, maka dapat dikatakan bahwa pemahaman angin hanya terbatas hingga bentuk formalnya saja. Dapat pula dikatakan bahwa angin dapat dipahami dengan intuisi sehingga merupakan pengertian intuitif. Intuitif itu ada dimana-mana. Tiap yang ada dan mungkin ada termasuk ada intuitifnya.



Pertanyaan Eka Budiarti Pratiwi:
Ø Apa hakikat dari perceraian?
Berbeda dengan hakikat angin, perceraian memiliki pemahaman yang lebih jelas. Secara formal di dalam undang-undang perkawinan jelas dikatakan mengenai apa itu perceraian. Secara spiritualpun, telah diyakini pula bahwa Tuhan sangat tidak menyukai perceraian. Secara normatif kaitannya dengan baik, buruk, manfaat dan lain sebagainya.

Pertanyaan Nurmanita Prima:
Ø Jika seseorang telah menikah, kemudian orangtua dan suami/istri memerlukan bantuan. Manakah yang harus diutamakan?
Yang diutamakan adalah komunikasi karena hal ini menyangkut problem komunikasi. Oleh karena pentingnya komunikasi, sampai-sampai dikatakan bahwa hidup ini adalah komunikasi.

Pertanyaan Cony Devilita:
Ø Apakah hakikat keyakinan dan kepercayaan dalam tinjauan masalah agama?
Ada pengertian (term) yang berkembang. Misalnya pada Aceng. Dalam hal ini, ada term yang berkembang bahwa Aceng telah dikonotasikan negatif. Demikian juga kepercayaan. Kepercayaan itu dapat disebut sebagai naik pangkat atau naik derajat. Setelah timbul permasalahan dan muncul adanya kesepakatan, maka itulah yang disebut kepercayaan. Sebelum adanya permasalahan, orang cenderung mencampuradukkan antara kepercayaan dan keyakinan. Namun oleh karena ada orang-orang yang memiliki kekuasaan, misal yang duduk di pemerintahan seperti di DPR, dan lain sebagainya yang alirannya kepercayaan, maka hingga sekarang muncul term berdasarkan kepercayaan dan keyakinan kita masing-masing. Inilah pentingnya bahasa dalam filsafat. Namun, bahasa pun terkadang dapat mati. Misalnya “bekas”. Dahulu kata “bekas” ini masih dipakai dengan baik selayaknya kata-kata lain. Namun sekarang kata “bekas” mengalami reduksi atau penurunan makna karena banyak digunakan dengan makna yang kurang baik. Kepercayaan memiliki bentuk formal karena diatur dalam perundang-undangan. Kepercayaan juga memiliki bentuk spiritualnya.

Pertanyaan Rudy Prasetyo:
Ø Bagaimana menyikapi kekalahan agar tidak semakin terpuruk?
Melihat kasus penembakan yang terjadi beberapa hari lalu di Conecticut, memperlihatkan bahwa apapun yang dibicarakan jika orang yang berbicara sudah tidak dianggap di kepala, maka tidak akan didengarkan atau menghibur apapun. Satu-satunya orang yang dapat menghibur adalah orang yang paling berkuasa di Amerika yakni Barrack Obama bersama pendeta-pendeta. Maka, ada dua langkah dalam menghadapi kekalahan, yakni ikhtiar dan berdo’a. Jika dalam menghadapi kekalahan kita merasa terpuruk, maka hal itu wajar adanya.

Pertanyaan Rina Susilowati:
Ø Bagaimana menumbuhkan semangat ketika kita gagal?
Menumbuhkan semangat saat mengalami kegagalan dapat dengan cara mencari motivasi bagi diri kita. Setiap hal yang ada dan mungkin ada, apapun itu, dapat digunakan sebagai motivasi untuk memotivasi diri kita. Motivasi bisa diperoleh dari mana saja. Bisa dari pengalaman oranglain, televisi, bahkan musibah yang terjadi pada orang lain agar kita bersyukur akan apa yang telah kita miliki. Selain itu, cara dalam menumbuhkan semangat saat gagal adalah dengan menentukan tujuan. Cara selanjutnya adalah dengan komunikasi.

Pertanyaan Tri Wahyuni:
Ø Mengapa ada pro dan kontra? Apakah penyebabnya?
Hal ini adalah kodrat sesuai sunatullah. Tuhan menciptakan siang dan malam, laki-laki dan perempuan, dan juga pro dan kodrat.

Pertanyaan --------- :
Ø Apakah segala yang ada dan mungkin ada ini dapat diartikan ke dalam penciptaan Tuhan?
Segala yang ada dan mungkin ada hanyalah sebagian dari ciptaan Tuhan. Bahkan yang mungkin ada bagi diri kita tidak ada apa-apanya dari ciptaan Tuhan.

No comments:

Post a Comment