By Dr.Marsigit,MA
Lesson Study dikembangkan di mana guru, bekerja sama dengan dosen dan Ahli Jepang, mencoba beberapa model pengajaran di sekolah. Para dosen dari Program Pelatihan Guru dan guru sekolah bekerja bersama-sama dan merancang beberapa kali Lesson Study. Dasar kegiatan Lesson Study yakni mencerminkan dan mempromosikan paradigma baru dari pendidikan sekunder matematika dan sains, di mana kegiatan belajar tidak hanya dirasakan pragmatis dan berorientasi waktu singkat, tetapi juga bertujuan sepanjang hayat.
Kegiatan Lesson Studi memberikan guru kebebasan untuk merefleksi dan mengevaluasi, bekerja sama dengan dosen atau guru lain, paradigma mereka dalam mengajar. Pendekatan Lesson Study melingkupi (a) kerjasama antara siswa dalam belajar, (b) pengajaran dan pembelajaran kontekstual, (c) keterampilan hidup, (d) kegiatan aktif, (e) proses yang interaktif berorientasi kepada kurikulum dan pengembangan silabus, dan ( f) kebebasan dari guru dan siswa. Dari tiga lokasi penelitian, dihasilkan gagasan peningkatan pendidikan, dalam hal guru, siswa, dan dosen.
Proyek Lesson Study terbukti sangat efektif dalam mengangkat semangat siswa dalam belajar sains, membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan eksperimental dan diskusi mereka, dan memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan konsep ilmiah mereka sendiri. Tercatat pula bahwa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, siswa dapat menemukan gaya belajar terbaik mereka. Persaingan meningkat antara kelompok-kelompok siswa dalam mempresentasikan hasil pekerjaan mereka dan dalam mempertahankan presentasi mereka. Ini memaksa siswa untuk belajar teori lebih dan lebih untuk kepentingan mereka sendiri. Sebagai hasil dari kegiatan Lesson Study ada banyak bahan pengajaran yang dikembangkan baik oleh dosen maupun oleh guru. Materi tersebut baik yang dikembangkan oleh dosen atau guru di kelas mereka sendiri atau oleh dosen dan guru bersama-sama selama kegiatan Lesson Study. Secara umum, dosen dan / atau guru mengembangkan materi mengajar setelah berpikir luas apa dan bagaimana mengembangkan bahan ajar untuk topik tertentu, dan kemudian mengembangkan bahan. Selanjutnya, mereka mencoba bahan-bahan pengajaran dalam kelas mereka dan direvisi yang didasarkan pada hasil uji coba.
Dalam mengembangkan metode belajar mengajar, guru seharusnya merencanakan skenario mengajar, merencanakan kegiatan siswa, merencanakan peran guru, mendistribusikan tugas, mengembangkan metode penilaian, dan memantau kemajuan prestasi siswa. Untuk mengembangkan pengalaman mereka, para guru juga perlu berpartisipasi lebih sering dalam berbagai lokakarya atau seminar. Dengan menggunakan bahan-bahan pengajaran guru-guru dapat melakukan proses belajar mengajar lebih efisien. Siswa menikmati proses belajar mereka karena mereka terlibat dalam mengamati dan melakukan hal-hal. Bahan pengajaran tersebut juga meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa dalam mempelajari bahan.
No comments:
Post a Comment